Business Process PT. Nestle Indonesia


I.         Latar Belakang
Bisnis yang baik dan kokoh bukanlah bisnis yang hanya mengandalkan kekuatan internalnya saja, tetapi juga harus menerima perubahan-perubahan di lingkungannya agar  jalannya proses bisnis suatu perusahaan dapat relevan. Proses bisnis menentukan sifat dan karakteristik dari suatu perusahaan. Pada kali ini saya akan membahas bisnis proses dari PT. Nestlé Indonesia. Nestlé Indonesia adalah anak perusahaan Nestlé SA, perusahaan yang terdepan dalam bidang gizi, kesehatan dan keafiatan, yang berkantor pusat di Vevey, Swiss. Nestlé SA didirikan lebih dari 140 tahun lalu oleh Henri Nestlé, seorang ahli farmasi yang berhasil meramu bubur bayi guna membantu seorang ibu menyelamatkan bayinya sangat sakit dan tidak mampu menerima air susu ibu.
Nestlé telah beroperasi di Indonesia sejak tahun 1971, dan pada saat ini perusahaan mempekerjakan lebih dari 2.600 karyawan untuk menghasilkan beragam produk Nestlé di tiga pabrik: Pabrik Kejayan, Pasuruan, Jawa Timur untuk mengolah produk susu seperti DANCOW, BEAR BRAND, dan NESTLÉ DANCOW IDEAL. Pabrik Panjang di Lampung untuk mengolah kopi instan NESCAFÉ serta Pabrik Cikupa di Banten untuk memproduksi produk kembang gula FOX’S dan POLO. Saat ini sedang dibangun pabrik keempat di Karawang yang beroperasi pada tahun 2013 untuk memproduksi DANCOW, MILO, dan bubur bayi Nestlé CERELAC. Nestlé telah hadir di Indonesia sejak abad ke-19. Nestlé telah mengoperasikan tiga (3) pabrik yang mengolah sekitar 700.000 liter susu setiap hari dari 33.000 peternak susu di Jawa Timur dan 10.000 ton kopi dari sekitar 10.000 petani kopi di Lampung setiap tahun. Bersama ketiga sentra distribusi dan ratusan distributor Nestlé Indonesia hadir di setiap provinsi di Indonesia, memastikan ketersediaan produk Nestlé bagi konsumen Nestlé bagi konsumen diseluruh Indonesia.
Moto Nestlé “Good Food, Good Life” menggambarkan komitmen perusahaan yang berkesinambungan untuk mengkombinasikan ilmu dan teknologi guna menyediakan produk-produk yang mampu memenuhi kebutuhan dasar manusia akan makanan dan minuman bergizi, serta aman untuk dikonsumsi serta lezat rasanya. PT Nestlé Indonesia, sebagai salah satu produsen makanan terbesar di Indonesia memiliki misi untuk mewujudkan masyarakat Indonesia yang lebih sehat. Adapun visi dari PT Nestlé Indonesia sebagai perusahaan produksi makanan terbesar di dunia, Nestlé Indonesia memusatkan perhatian untuk meningkatkan gizi (nutrition), kesehatan (health), dan keafiatan (wellness) dari konsumen, meraih kepercayaan konsumen, dan menjadi perusahaan makanan dan nutrisi yang terkemuka serta terpandang di Indonesia.
PT Nestlé Indonesia juga menetapkan motto perusahaan mereka, yaitu “Passion for Our Consumers”. Melalui motto ini, PT Nestlé Indonesia selalu berusaha untuk memberikan yang terbaik bagi konsumennya. Berdasarkan hal ini pula, PT Nestlé Indonesia menerapkan beberapa kebijakan Kualitas dan Kebijakan Keselamatan dan Kesehatan Lingkungan. Nestlé tidak hanya akan memproduksi produk berkualitas tinggi dan bergizi bagi para konsumen, namun juga akan membantu ribuan petani untuk meningkatkan kualitas dan produktivitas hasil pertanian mereka, menciptakan lapangan pekerjaan baru, menggunakan bahan baku dalam negeri yang akan diolah menjadi produk bernilai tambah dan berkualitas tinggi dengan demikian menciptakan manfaat bersama sepanjang mata rantai perusahaan.

 
I.                   Teori
Menurut Davenport, “Proses bisnis ialah serangkaian kegiatan yang teratur, terukur, yang sengaja dibuat untuk menghasilkan suatu produk keluaran yang diingiinkan secara spesifik oleh konsumen atau pasar tertentu.” Hal ini mengimplikasikan penekanan pada bagaimana suatu pekerjaan dilaksanakan dalam organisasi ketimbang hanya menekankan kepada apa yang menjadi produk utama dari suatu organisasi. Definisi diatas juga didukung dengan definisi yang diutarakan oleh Rummler dan Brache, “Proses bisnis ialah serangkaian tahap yang dirancang untuk memproduksi suatu produk atau jasa, yang kebanyakan prosesnya berbentuk lintas fungsional dan menyebar ke seluruh “kotak putih” (jabatan) dalam suatu organisasi.” Bahwa internal organisasi juga merupakan salah satu aspek yang harus diperhatikan dalam proses bisnis.
Paul Harmon, 2003. Mengatakan Proses Bisnis adalah serangkaian aktivitas yang dilakukan oleh suatu bisnis dimana mencakup inisiasi input, transformasi dari suatu informasi, dan menghasilkan output. Sedangkan menurut Weske (2007), proses bisnis merupakan serangkaian tugas / proses terkait secara logis  yang dilakukan untuk mencapai hasil bisnis yang ditentukan untuk pelanggan atau pasar tertentu. Proses bisnis tentu memiliki fungsi untuk perusahaan. Menurut Weske (2007), fungsi proses bisnis diantaranya adalah: Untuk memahami bagaimana perusahaan beroperasi dan Memainkan peran penting dalam desain dan realisasi sistem informasi yang fleksibel.
Menurut Weske (2007), Kegiatan proses bisnis dapat dilakukan oleh karyawan perusahaan secara manual atau dengan bantuan sistem informasi, namun ada juga Ada juga bisnis proses kegiatan yang dapat diberlakukan secara otomatis oleh sistem informasi, tanpa keterlibatan manusia. Proses bisnis menurut Weske (2007) adalah sebagai berikut:
  • Perusahaan menerima pesanan diikuti dengan kegiatan di cabang secara bersamaan.
  • Dalam satu cabang, faktur dikirim dan pembayaran diterima.
  • Di cabang lain, produk dikirim.
  • Ketika kedua cabang menyelesaikan aktivitas mereka, pesanan diarsipkan.
  • Proses Bisnis berakhir.

Proses bisnis dapat dibagi menjadi 3 secara umum, yaitu :
  • Proses Inti (Core)

Proses ini merupakan proses yang menciptakan alur nilai tambah utama bagi  pelanggan suatu organisasi contohnya : Pembelian, Manufaktur, dan Penjualan.
  • Proses Pendukung (Supporting)

Berperan sebagai pendukung proses inti biasanya melalui bidang-bidang seperti : Pencatatan, SDM, Teknologi informasi dll.
  •  Proses Manajemen

Proses yang mengarahkan, memerintahkan, dan mengatur proses inti dan  pendukung.

Fokus dari proses bisnis ialah bagaimana cara untuk meningkatkan efisiensi dari proses-proses yang terjadi di dalam suatu perusahaan salah satunya ialah dengan rekayasa proses bisnisyang sedemikian rupa dari yang dulunya semua pekerjaan dilakukan oleh satu orang hinggamenjadi seperti saat ini, dimana satu pekerjaan dikerjakan oleh satu atau lebih orang yangmemiliki spesialisasi yang sama ataupun dengan cara-cara lainnya yang dapat direalisasikan.

OUTPUT DAN OUTCOME
Indound Sales Logistic


 Outbond Sales Logistic


Operation

Marketing

Service

I.                   Analisis
Nestle Indonesia adalah anak perusahaan dari Nestle SA. Perusahaan Nestle Indonesia mendistribusikan beberapa produk dari nestle. Berikut kategori produk yang dikeluarkan oleh perusahaan Nestle Indonesia :
1.      Kembang Gula & Coklat
2.      Fox’s
3.      KitKat
4.      Permen POLO
5.      MILO
6.      Nestle CRUNCH
7.      Kopi
8.      NESCAFE Classic
9.      NESCAFE 3 in 1
10.  NESCAFE Kopi Susu Tubruk
Proses bisnis utama PT. Nestle Indonesia untuk produk KitKat adalah sebagai berikut.
a.      Inbound Sales Logistic
Proses penerimaan produk KitKat dari Malaysia, Menyimpan, dan distribusi dalam gudang.
b.      Outbound Sales Logistic
Proses mendistribusikan dan meberikan service produk ke  beberapa distributor point yang ada di seluruh Indonesia.
c.       Operation
Proses operasi dari produk diterima digudang sampai produk dikirim ke beberapa distributor point produk KitKat.
d.      Marketing
Kegiatan menghimpun, mengajak, mempengaruhi pelanggan untuk membeli produk KitKat.
e.       Services
Dukungan produk KitKat terhadap pelanggan yang mana di Indonesia dilayani melalui sahabatnestle.co.id
Untuk proses bisnis pendukung utama PT. Nestle Indonesia untuk produk KitKat adalah sebagai berikut.
·         Procurement
Proses pengadaan sumber daya untuk kegiatan produksi, seperti pengadaan bahan baku, mesin, tenaga kerja dan lain sebagainya.
·         Human Resource
Proses seleksi dan rekrutmen calon pekerja untuk perusahaan PT. Nestle Indonesia.
·         Technology Development
Proses untuk mengimprove perusahaan PT. Nestle Indonesia
·         Firm Infrastructure
Infrastruktur perusahaan yang mendukung proses operasi perusahaan secara keseluruhan.
PERBANDINGAN DENGAN KOMPETITOR 
Silver Queen VS Kit Kat. Jadi, inovasi yang dilakukan oleh produk Silver Queen sangat beraneka ragam. Inovasi tersebut bisa terlihat dari variasi produk dari Silver Queen yang ada. Variasi produk Silver Queen yang ada di pasaran yaitu Silver Queen Chunky Bar, Silver Queen White Chocolate, Silver QueenWaffer Roll, Silver Queen Caramel, Silver Queen Chrispy. Produk-produk Silver Queen tersebut dapat memeuhi permintaan pasar yang beraneka ragam. Berbeda dengan variasi produk Kit Kat yang di distribusikan di Indonesia yaitu hanya satu macam saja rasa coklat. Selanjutnya, dapat dilihat juga dalam hal distribusi produk dari Silver Queen yang sangat mudah untuk ditemukan, mulai dari ritel- ritel modern hingga warung-warung yang dekat dengan pemukiman warga di wilayah perkotaan maupun pedesaan. Berbeda dengan produk Kit kat yang hanya didistribusikan hanya sampai level mini market saja. Selain itu, karena lokasi pabrik pembuatan Silver Queen yang terletak di kota Bandung membuat waktu distribusi lebih cepat dan biayanya lebih murah. Itu sangat bertolak belakang dengan produk Kit Kat yang proses produksinya oleh pabrik NestleMalaysia yang mana Nestle Indonesia hanya melakukan proses ditribusi produk Kit Kat itu sendiri. Sehingga dari segi proses distribusi ke market yang ada di Indonesia akan lebih lama dan biayanya lebih mahal. Kalau dilihat dari sisi kemasarn produk Kit Kat dan produk Silver Queen maka kemasan dari produk Silver Queen akan lebih terlihat menarik dimata konsumen yang ada di Indonesia. Sedangkan Kit Kat desain produknya dari tahun ke tahun hanya itu itu saja tidakada perubahan yang signifikan. Jika dilihat dari sisi kegiatan marketing yang dilakukan, Silver Queen dari tahun ke tahun tidak pernah pernah absen mengiklankan produknya di telivisi. Hal ini dilakukan untuk menjaga awarness dan loyalitas konsumen. Berbeda dengan Kit Kat yang melakukan kegiatan marketing produknya di televisi tidak sensitif kegiatan marketing yang dilakukan oleh Silver Queen.

IDENTIFIKASI PERMASALAHAN
a. Variasi Produk
Variasi produk yang dihasilkan oleh peusahaan Kit Kat kurang beranekaragam.
 b. Logistik
Produk Kit kat di Indonesia masih mengandalkan import dari Malaysia.
c. Distribusi
Distribusi dari produk Kit kat hanya menembus pasar sampai minimarketsaja.
d. Marketing
Frekuensi penyangan iklan dari produk kit kat masih minim.
e.    Packaging
Kemasan produk kit kat yang standard dan kurang menarik dalam pemasaran produknya.

I.                   Kesimpulan & Saran
·         Variasi Produk
Jadi, sebaiknya dalam kegatan produksi produk Kit Kat perlu dilakukan pengembagan inovasi produk agar market yang beraneka ragam di segmen produk coklat dapat terpenuhi keinginannya. Alasan lain, tidak semua orang menyukai produk coklat yang sifatnya original. Pada pada dasarnya sifat dari manusia itu mudah bosan, makan perlu adanya variasi lain.
·         Logistik
Jadi, Kit kat perlu mempertimbangkan untuk membuka pabrik di Indonesia. Hal ini dikarenakan untuk mempermudah dalam hal logistik produk Kit Kat. Beberapa manfaat yang akan didapat adalah biaya distribusi produk Kit Kat akan lebih murah dan waktu untuk aktivitas distribusi produk Kit Kat tersebut menjadi lebih cepat.
·         Distribusi
Jadi, perusahaan Nestle Indonesia dalam melakukan kegiatan distirbusi  produk Kit Kat perlu distribusikan ke distribusi point yang lebih dalam yaitu sampai ke level toko-toko yang ada sekitar pemukiman warga. Sehingga konsumen lebih mudah untuk mendapatkan produk Kit Kat.
·         Marketing
Jadi, perusahaan Nestle harus meningkatkan frekuensi dalam melakukan kegiatan promosi produk Kit Kat di televisi agar target pasar memiliki Brand Awareness yang lebih besar dibandung produk Silver Queen. Selain itu, manfaat yang akan didapat adalah akan terdapat brand recall dipikiran konsumen. Hal itu akan bermanfaat terhadap perusahaan karena akan meningkatkan nilai brand produk Kit Kat.
·         Packaging
Jadi, menurut kelompok kami setiap tahunnya perlu dilakukan kegiatan redesign untuk kemasan produk Kit Kat. Hal ini melihat dari sifat alami manusia yang memiliki sifat cepat bosan yang lebih suka mencoba hal-hal baru. Maka dari itu, perusahaan perlu mempertimbangkan ide-ide baru untuk membuat desain kemasan yang dapat menarik hati konsumen.






Daftar Pustaka
Jeston, J. & Nelis, J. (2014). BUSINESS PROCESS MANAGEMENT Practical guidelines to successful Implementations 3rd Edition. New York: Routledge
Harmon, P. (2003). Business Process Change. United States: Morgan Kaufmann Publisher.
M. Weske. (2007). Business Process Management: Concepts, Languages, Architectures. 
Springer-Verlag

Komentar

Postingan Populer